Motif Batik Parang Asal Daerah Yogyakarta
Motif Batik
- Pada artikel motif batik kali ini kita akan membahas mengenai motif
batik Parang, motif ini memiliki banyak variasi corak dan motif yang
sangat indah. asal daerah batik parang adalah pulau jawa terutama
yogyakarta.
![]() |
Gambar contoh motif batik parang rusak |
Motif Batik Parang - Keteranganya (Maknanya, pengertianya, filosofinya dan daerah asalnya)
Motif parang adalah salah satu motif batik nusantara yang
sangat terkenal. Motif yang dikenal olh masyarakat sejak zaman kerajaan
mataram kartasura. Motif ini sangat sederhana yaitu berupa lilitan lter
S yang jalin-menjalin membentuk garis diagonal dengan kemiringan 45
derajat.
Di masa lampau, motif ini hanya digunakan pada acara-acara tertentu saja dan hanya digunakan oleh kalangan keraton.
Pada zaman sekarang motif batik parang telah
dapat digunakan dalam berbagai acara dan motifnya pun tellah banyak
mengalami perkembangan baik modifikasi, stilasi atau bahkan penggabungan
dengan motif-motif batik nusantara yang lain sehingga menjadi motif batik yang lebih cantik dan indah.
Jenis-jenis motif batik parang :
Motif Batik Parang rusak
Motif ini terinspirasi dari keadaan alam pantai yaitu ombak yang tak pernah lelah menghantam karang pantai
Motif Batik Parang Barong
Motif ini mengandung arti yang sangat bijak yaitu pengendalian diri, kebijaksanaan dan hati-hati dalam mlakukan sesuatu
Motif Batik Parang Klitik
Moti ini melambangkan kehalusan, kecantikan, kelembutan dan kebijaksanaan. Dipakai oleh para putri raja.
Motif Batik Parang Slobog
Motif
yang dijadikan sebagai simbol keeguhan, ketelitian, dan ksabaran. Biasa
digunakan dalam acara upacara pelantikan para pmimpin atau pejabat
keraton
Motif Batik Parang Kusumo
Kusumo
artinya keharuman bunga. Sedangkan motif parang kusumo sendiri
diartikan sebagai perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin.
Filosofi Motif Batik Parang Kusuma
Motif Batik Parang
Kusuma, bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari
kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma). Contohnya,
bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah
keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang
berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan
batin. Mereka harus mematuhi aturan hidup bermasyarakat dan taat kepada
perintah Tuhan.
Kondisi
ini memang tidak mudah untuk direalisasikan, tetapi umumnya orang Jawa
berharap bisa menemukan hidup yang sempurna lahir batin. Mereka akan
rnengusahakan banyak hal untuk mencapai kehidupan bahagia lahir dan
batin.
Di
zaman yang serba terbuka sekarang ini, sungguh sulit untuk mencapai ke
tingkat hidup seperti yang diharapkan karena banyak godaan. Orang pun
lebih cenderung mencari nama harum dengan cara membeli dengan uang yang
dimiliki, bukan dari tingkah laku dan pribadi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar